AP Buildings Diskusikan Sertifikasi BGH Tahap Pemanfaatan Perdana

Jakarta – AP Buildings sebagai penyedia jasa konsultasi dan sertifikasi Green Building bersinergi dengan Kementerian ESDM dalam rangka menyukseskan persiapan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) pada Gedung Chairul Saleh KESDM. Diskusi ini merupakan momentum bersejarah dalam mengakselerasi tahap pemanfaatan pada proses sertifikasi BGH di DKI Jakarta.

Agenda ini dilaksanakan di Gedung Pusat Arsip KESDM pada Selasa (30/05/2023) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan perwakilan dari lembaga pemerintah terkait, di antaranya adalah PPK Fisik & Biro Umum Setjen KESDM, Sekretariat BGH Bina Teknik Pemukiman & Perumahan di bawah Kementerian PUPR serta Dinas Cipta Karya, Tata Ruang & Pertanahan Provinsi DKI Jakarta. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk saling berbagi perspektif dan pengalaman terkait implementasi sertifikasi BGH. Hal ini penting dilakukan untuk memaksimalkan manuver menyeluruh dalam menentukan akreditasi sebuah bangunan yang sesuai dengan kualifikasi BGH.

Sekilas poin penting mengenai BGH dijelaskan oleh Fajar Santoso Hutahaean selaku Ketua Sekretariat BGH, Kementerian PUPR. Fajar memaparkan bahwa sertifikasi BGH melibatkan serangkaian proses pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja bangunan dalam hal efisiensi energi, pengelolaan sumber daya, penggunaan material dan teknologi ramah lingkungan, serta kualitas sanitasi di area bangunan.

Lebih lanjut, Kementerian ESDM sebagai inisiator dalam agenda ini sepenuhnya mendukung gagasan-gagasan yang diperlukan dalam optimalisasi proses sertifikasi BGH di tahap pemanfaatan. Berbagai upaya akan dilakukan untuk mendorong pengembang dan pemilik bangunan agar mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pembangunan gedung. Dengan adanya sertifikasi BGH, diharapkan lebih banyak bangunan yang ramah lingkungan dan berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan.

Dalam hal ini, AP Buildings bertindak sebagai mitra yang kompeten dan terpercaya dalam mengelaborasi standar-standar yang harus dipenuhi oleh bangunan yang ingin mendapatkan sertifikasi BGH. Standarisasi tersebut dirancang secara komprehensif untuk memastikan bahwa bangunan yang disertifikasi memenuhi persyaratan keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Diskusi ini menjadi langkah awal yang membuktikan bahwa Tahap Pemanfaatan pada siklus bangunan dan gedung memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan adanya sertifikasi BGH, dipastikan bahwa bangunan bersangkutan yang dibangun di DKI Jakarta memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi.

AP Green Consultation
Project Director : Rana Yusuf Nasir
Project Manager : Deka Triwibowo
Project Engineer : Jarot Prasetyo
Business Development : M. Rasyid Karim