AP Buildings Tekankan Peran Exsisting Building dalam Penghematan Energi

Jakarta – Dalam upaya mendukung realisasi Net-Zero Energy Building (NZEB) yang dioptimalkan, peran bangunan yang sudah ada atau yang dikenal sebagai existing building menjadi salah satu faktor penting yang menunjang penghematan energi nasional. Hal ini dijelaskan oleh Ir. Rana Yusuf Nasir, IPM, GP, selaku founder AP Buildings dalam seminar yang diselenggarakan oleh ASHRAE Indonesia Chapter (AIC) pada Selasa (23/05/2023).

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Rana, persentase pembangunan dan perkembangan dari sektor konstruksi dalam skala nasional dari sisi exsisting building mencapai di angka 98%, berbanding jauh dengan new building yang hanya berkisar di angka 2%. Lebih lanjut, data mengenai exsisting building juga mendukung bahwa potensi pemanfaatan energi pada siklus bangunan gedung di tahap O&M (Operation & Maintenance) dapat mengurangi life cycle cost jangka panjang. Dengan rentang umur bangunan 20-50 tahun, strategi tepat guna pada tahap O&M dapat menyumbang penghematan life cycle cost hingga 79%.

Oleh karena itu, exsisting building umumnya membutuhkan pembaruan agar menjadi lebih efisien secara energi. Identifikasi potensi pembaruan ini mencakup peningkatan isolasi termal, penggunaan sistem pemanas dan pendingin yang lebih efisien, penggantian peralatan listrik dengan versi yang lebih hemat energi, sistem plumbing yang baik, dan penerapan teknologi terbaru untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan energi di dalam bangunan.

Lebih lanjut, pembaruan ini juga memerlukan tenaga profesional untuk mengoptimalkan langkah-langkah yang diambil. Tenaga O&M tidak lagi dipandang sebagai pekerja kelas dua, tetapi memiliki kontribusi aktif dalam menjaga keberlangsungan umur bangunan serta peningkatan efisiensi energi yang optimal. Sinergitas antara faktor manusia dan faktor teknis didukung dengan manajemen yang terencana, akan menciptakan sistem integrasi energi terbarukan yang efektif dan efisien. 

Dalam kesimpulannya, Rana menegaskan bahwa selain fokus pada new building, exsisting building merupakan segmen yang juga harus dijaga dan diperhatikan dalam upaya penghematan energi nasional. Dengan menerapkan langkah-langkah komprehensif pada exsisting building, profit serta potensi bangunan sebagai investasi jangka panjang beresiko rendah akan tercapai. Selain itu, bukan sebuah hal yang tidak mungkin bahwa exsisting building dapat memperoleh sertifikasi Bangunan Gedung Hijau yang tentunya mendukung implementasi NZEB.

Sebagai tambahan, seminar yang diadakan oleh ASHRAE Indonesia Chapter ini sendiri memiliki tema Net-Zero Energy Buildings: Nuances Of Design, Construction, And Operation yang menyinggung mengenai topik-topik khusus berkaitan dengan NZEB. Acara ini diselenggarakan di Holiday Inn Hotel, Kemayoran dan menjadi seminar teknis offline pertama yang diselenggarakan oleh ASHRAE Indonesia Chapter sejak pandemi. Seminar ini sendiri dihadiri dari anggota, non-anggota, mahasiswa, penasihat, dan pemain industri HVAC terkait lainnya.

AP Building Management
Project Commissioner : Rana Yusuf Nasir
Project Director : Tri Hernawati
Project Opr. Manager : Rd. Gede Wiryadinata
Building Manager : Randi Suhendra
Business Development : M. Rasyid Karim